Terima kasih atas kunjungan anda !!!!

SUASANA PELANTIKAN BARACK OBAMA SEBAGAI PRESIDEN AS KE 44


Pelantikan Barack Obama
Radio Nederland Wereldomroep
20-01-2009 
Situs: http://www.rnw.nl  

Barack Hussein Obama disumpah sebagai presiden ke 44 Amerika Serikat. Pelantikan di Washington yang dihadiri lebih dari satu juta orang merupakan salah satu peristiwa terbesar sepanjang sejarah Amerika Serikat.  
Obama disumpah dengan Alkitab yang digunakan juga oleh teladannya, Presiden Abraham Lincoln, tahun 1861. Di depan Capitol, tempat parlemen Amerika Serikat, lebih dari satu juta orang menyaksikan momentum itu. Turut hadir adalah mantan presiden Jimmy Carter, George Bush senior en Bill Clinton.
Ini merupakan salah satu pertemuan terbesar dalam sejarah Amerika Serikat. Hadirin yang menyaksikan pelantikan di Washington terpaksa menahan rasa dingin yang luar biasa.
Dalam pidatonya Obama mengatakan negerinya dalam keadaan krisis akibat dua perang dan ekonomi yang lemah. Ia ingin kembali menjadikan Amerika Serikat sebuah negara yang kuat. Untuk itu dibutuhkan aksi cepat dan peraturan yang ketat. 'Kami masih merupakan negara terkaya di dunia', kata Obama. Hari ini kami harus mulai bangkit dan bertindak. 
 Obama memulai hari ini dengan kebaktian di gereja episkopal di dekat Gedung Putih. Setelah itu dia bersama isterinya, Michelle, diterima presiden Bush, di Gedung  Putih. Dari sana mereka bersama-sama menuju Capitol. Setelah itu sejumlah pesta masih menantikan mereka. Presiden baru bersama isteri akan mengunjungi sedikitnya sepuluh pesta di Washington.  Pada pelantikan Obama, Belanda diwakili oleh Renée Jones-Bos yang menjabat duta besar di Washington sejak tahun lalu.
SUASANA PELANTIKAN BARACK OBAMA SEBAGAI PRESIDEN AS KE 44

Barack Obama diambil sumpahnya sebagai Presiden AS ke 44 di Capitol Hill, Washington, Selasa 20 Januari 2009. Obama disumpah oleh  Ketua MA John Roberts. Saat disumpah, Barack Obama menempelkan tangannya ke Kitab Injil yang dipegang oleh isterinya, Michelle.

Konon Alkitab yang dipakai dalam pelantikan Obama sebagai Presiden, adalah Kitab Injil yang pernah dipakai dalam pelantikan Abraham Lincoln menjadi Presiden AS ke 16 pada 4 Maret 1861. Obama merupakan presiden pertama yang memilih Alkitab ini sejak dipakai pelantikan Lincoln 148 tahun yang lalu.

Anak pertama Barack Obama, Sasha, memberi selamat kepada ayahnya yang baru saja dilantik sebagai presiden, disaksikan oleh ibunya, “US first lady” Michelle Obama.
Joe Biden diambil sumpahnya untuk diangkat menjadi Wakil Presiden AS oleh Hakim Paul Steven. Joe Biden menempelkan tangannya ke Kitab Injil yang dipegang oleh isterinya, Jill
Kaca tahan peluru yang menutupi sekeliling podium dimana Obama akan berpidato, sedang dibersihkan. 
 
 Presiden Obama yang telah dilantik mengucapkan pidato pertamanya sebagai presiden di depan publik yang menghadiri upacara inagurasi (pelantikan). 


Bekas presiden AS George W. Bush dan bekas wakil presiden Dick Cheney sedang menyaksikan Obama disumpah.

Bekas presiden AS Bill Clinton beserta isterinya, Hillary Rodham Clinton, saat kedatangan mereka di lokasi inagurasi.

Bekas presiden AS George H.W Bush (Bush Senior) dan isterinya, Barbara, tiba di lokasi inagurasi. 
Bekas presiden AS Jimmy Carter didampingi isterinya, Rosalynn, sedang melambaikan tangannya kepada publik yang menghadiri upacara inagurasi.
Bekas wakil presiden AS, Al Gore (di masa kepresidenan Bill Blinton), saat tiba di tempat inagurasi. 
Bekas capres  AS dari partai Republik, Senator John McCain, sedang mencari kursi duduknya saat datang di inagurasi.
Kedua puteri Barack Obama, Sasha (kiri) dan Malia (kanan) saat tiba di gedung Capitol (US Capitol Building).
Masyarakat yang menghadiri upacara inagurasi yang memenuhi depan National Hall, diperkirakan mencapai lebih dari 2 juta orang, tentunya termasuk para suporter Obama yang fanatik.

OBAMA ULANGI SUMPAH
Presiden AS Barack Obama diambil sumpah untuk ke 2 kalinya, Rabu (21/1/2009) di Gedung Putih. Ketika pengambilan sumpah hari Selasa, urutan kata yang diucapkan Ketua MA untuk ditiru Presiden tidak sesuai dengan yang tercantum dalam Konstitusi Amerika Serikat.
Saat upacara pelantikan Barack Obama sebagai Presiden AS ke 44 di Capitol Hill, Ketua Mahkamah Agung (MA) AS, John Roberts tanpa sengaja menyebut satu kata yang seharusnya disebut lebih dulu menjadi disebut belakangan.
-
Ketika itu Roberts mengucapkan “I will execute the office of president to the United States faithfully. Seharusnya yang diucapkan adalah “I will faithfully execute the office of presidentt of the United States”
-
Obama menyadari kesalahan Roberts dan terdiam sambil tersenyum karena ragu-ragu. Obama sempat mendahului Roberts dengan mengatakan urutan sumpah yang benar, tetapi Roberts mengulangi lagi tetap dengan urutan yang salah. Akhirnya, Obama menirukan ucapan Robert yang salah.
-
Pengambilan sumpah yang ke 2 kalinya tidak berpengaruh terhadap jabatan presiden yang disandang Obama.  Lepas tengah hari pada 20 Januari 2009, seorang presiden terpilih otomatis menjadi presiden meskipun belum diambil sumpahnya.
-
Roberts juga yang memimpin pengambilan sumpah untuk ke 2 kalinya. Pengambilan sumpah saat itu hanya disaksikan oleh beberapa staf presiden dan sejumlah wartawan. Pengambilan sumpah dilakukan tanpa penumpangan tangan di Kitab Injil dan tanpa Ibu Negara Michelle Obama.
-
Sebelumnya, ada 2 presiden AS yang harus mengulangi pengambilan sumpah, yaitu Chester Arthur (presiden AS ke 21, 1881-1885) dan Calvin Coolidge (presiden AS ke 30, 1923-1929). Pengambilan sumpah ulang dilakukan juga karena kesalahan pengucapan kata-kata.
-
(Bahan dicuplik dan diedit dari harian KOMPAS)